musik

Selasa, 12 April 2016

Perjalanan tentang Sejarah Kisah Hijrah Nabi Muhammad SAW

Perjalanan tentang Sejarah Kisah Hijrah Nabi Muhammad SAW
Sejarah kisah hijrah nabi Muhammad SAW ke Madinah merupakan bagian dari sejarah Islam dimana pada masa itu, nabi Muhammad meninggalkan Mekah dan memutuskan untuk melanjutkan penyebaran Islam di Madinah. Perjalanan ini terjadi pada sekitar bulan Juni tahun 622 dan berakhir ketika Mekah berhasil dikuasai oleh tentara Muslim pada tahun 630. Ada beberapa kejadian yang terjadi sebelum nabi Muhammad SAW memutuskan untuk melakukan hijrah ke Madinah dimana yang pertama adalah Tahun Duka Cita karena wafatnya Khadijah, istrinya dan Abu Talib, pamannya. Kejadian kedua adalah klaim nabi Muhammad SAW yang menyatakan bahwa ia telah mengalami hal yang disebut Isra’ Miraj, perjalanan spiritual menuju masjidil Aqsa.
Kejadian berikutnya adalah perjanjian Aqabah yang membuat banyak Muslim berimigrasi menuju Abyssinia. Kejadian yang terakhir adalah percobaan pembunuhan terhadap nabi Muhammad SAW yang gagal total.


Masa Nabi Muhammad SAW Sebelum Hijrah
Sebelum sejarah kisah hijrah nabi Muhammad SAW ke Madinah terjadi, nabi Muhammad SAW tinggal di Mekah selama 52 tahun hidupnya mulai dari masa ketika ia lahir. Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi yatim piatu dari kecil mulai dikenal sebagai sebuah saudagar yang jujur dan impartial dan karena hal tersebut ia juga sering dipanggil untuk membantu menyelesaikan masalah. Karena reputasinya sebagai orang yang jujur ini, nama Muhammad semakin dikenal dan menarik perhatian seorang Janda di Mekah yang bernama Khadijah binti Khuwaylid. Khadijah mendatangi nabi Muhammad SAW dengan tujuan agar Muhammad mampu memegang operasi besarnya di Syria yang secara luar biasa dikerjakan oleh nabi Muhammad SAW. Setelah nabi Muhammad SAW pulang dari Syria, Khadijah melamarnya, dan kejadian ini tanpa diketahui siapapun nantinya akan menjadi salah satu batu penopang sejarah kisah hijrah nabi Muhammad SAW ke Madinah.

Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk menjadi rasul dan menyebarkan agama Allah yang juga terjadi sebelum perjalanannya ke Madinah ketika ia sedang bertapa di goa Hira untuk mempertanyakan spiritualitasnya sendiri. Pada masa itu, tiba-tiba malaikat Jibril datang dan menyuruh nabi Muhammad SAW untuk membaca ayat yang kelak dikenal berasal dari surat al-Alaq ayat 1 hingga 5. Setelah turunnya wahyu pertama dari Allah, nabi Muhammad SAW mulai berkeliling ke seluruh penjuru Arab untuk menjajakan agama baru yang ia bawa. Di masa tersebut, nabi Muhammad SAW menemui banyak penolakan oleh bangsa Arab dimana nabi Muhammad dilecehkan atau yang paling ekstrem adalah pembunuhan besar-besaran umat Muslim.

Sejarah kisah hijrah nabi Muhammad SAW ke Madinah baru benar-benar dimulai dengan terjadinya Tahun Duka Cita, yaitu sebuah tahun hijriah yang terjadi sekitar tahun 619 atau 623. Kejadian ini ditandai dengan wafatnya istri tercintanya, Khadijah, beserta pamannya, Abu Talib. Dengan meninggalnya Abu Talib, proteksi terhadap nabi Muhammad SAW mulai berkurang sesuai dengan taktik awal Abu Lahab yang berniat membunuh nabi Muhammad SAW. Bagian lainnya yang menjadi alasan mengapa nabi Muhammad SAW memindahkan tempat kegiatan muslim menuju sebuah lokasi lain adalah karena nabi Muhammad SAW mengalami hal yang ia sebut sebagai Isra’ Mi’raj dan menceritakannya kepada para pengikut.

Hal yang kemungkinan menjadi alasan utama sejarah kisah hijrah nabi Muhammad SAW ke Madinah adalah percobaan pembunuhan yang gagal oleh kaum-kaum lainnya. Pada masa tersebut, proteksi akan keluarganya dihapuskan yang mengantar kepada makin terancamnya nyawa nabi Muhammad SAW. Ketika hari rencana pembunuhan tiba, nabi Muhammad SAW meminta tolong kepada Abu Bakar dan Ali untuk tetap berada di tempat karena banyak pekerjaan yang belum selesai. Muhammad berhasil kabur dari penyerangan ini dengan cara mengenakan sebuah jubah lain sementara Ali mengenakan jubah lama milik Muhammad dengan tujuan menipu mereka.

Masa-Masa Hijrah Nabi Muhammad
Sejarah kisah hijrah nabi Muhammad SAW ke Madinah dimulai pada tahun 622 ketika nabi Muhammad SAW memimpin para pengikutnya dalam perjalanan dari Mekah menuju Madinah. Perginya nabi Muhammad SAW terjadi tepat ketika kejadian pembunuhan. Awalnya, kota Madinah yang mereka tuju tidak kalah ekstrimnya, tapi entah bagaimana nabi Muhammad SAW mampu mentransformasikan dan mengubah nama kota tersebut dari Yathrib menjadi Madinat un-nabi dan kembali diubah menjadi hanya Madinah karena setelah dipikir-pikir kata “un-nabi” terdengar terlalu eksklusif.

Pada bagian awal sejarah kisah hijrah nabi Muhammad SAW ke Madinah, nabi Muhammad bertemu dengan 6 orang yang merupakan anggota Khazraj, sebuah kaum yang berasal dari Madinah. Beberapa orang Madinah dengan mudah menerima informasi dan doktrin tentang Islam serta mulai membaca Al-Qur’an. Pada tahun 622, delegasi Muslim Aws dan Khazraj berkumpul untuk membicarakan perkembangan Islam di Madinah ke depannya. Kaum Aws dan Khazraj juga memastikan kepada nabi Muhammad SAW bahwa ia akan aman dan diberikan sebuah perjanjian perlindungan non-stop dari orang-orang tersebut.

Di dalam sejarah hijrah Nabi ke Madinah, ada beberapa peperangan yang terjadi. Salah satunya adalah pada Januari 623 dimana beberapa Muslim di sana terpaksa menyerang gerobak yang mengantarkan buah dan semacamnya karena mereka tidak dapat makan. Menurut Ar-Raheeq Al-Makhum, nabi Muhammad SAW termasuk dalam satu tokoh yang memprakarsai penyerangan gerobak makanan ini karena terpaksa oleh situasi kelaparan masyarakat Madinah. Di masa sekarang ini, rasanya hampir setiap Muslim mengetahui tentang sejarah kisah hijrah nabi Muhammad SAW ke Madinah yang terus berlanjut hingga masa dimana ia bisa kembali lagi menyerang Mekah dan mendudukinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar